Bidik Gen-Z, OVO dan Superbank Rilis Layanan Rekening Digital

Intinya sih...
OVO dan Superbank merilis layanan rekening digital OVO Nabung by Superbank untuk meningkatkan inklusi keuangan di kalangan generasi muda.
Layanan ini mengintegrasikan dompet digital dan tabungan digital, serta menawarkan bunga hingga 5% per tahun, tertinggi di antara produk rek-wallet lainnya saat ini.
Kolaborasi ini memperluas akses layanan keuangan, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan konvensional. Sementara itu, Superbank mencatat pertumbuhan kredit tumbuh sebesar 145% yoy menjadi Rp7,60 triliun dengan kerja sama ekosistem digital.
Jakarta, FORTUNE — Dua penyedia layanan keuangan digital, OVO dan Superbank, merilis layanan rekening digital baru bertajuk OVO Nabung by Superbank. Layanan yang mengintegrasikan antara dompet digital dan tabungan digital dalam satu platform dan dapat diakses langsung melalui aplikasi OVO ini ditargetkan meningkatkan inklusi keuangan di kalangan generasi muda atau gen-z.
Menurut studi Populix, 54 persen gen-z dan milenial di Indonesia menggunakan bank digital terutama untuk pengisian saldo e-wallet. Sementara itu, riset JakPat pada 2024 menyebutkan bahwa 94 persen gen-z menggunakan e-wallet, dan 60 persen di antaranya juga menggunakannya untuk menyimpan dana.
Direktur Eksekutif Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Yanti Pusparini, menyampaikan bahwa kolaborasi antara penyedia uang elektronik dan bank digital seperti ini berpotensi memperluas akses layanan keuangan, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan konvensional.
“Inovasi semacam ini juga dinilai dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari pengguna anonim menjadi pengguna terverifikasi, sejalan dengan prinsip Know Your Customer (KYC),” katanya di Jakarta, Rabu (8/5).
Eddie Martono, Chief Operating Officer, OVO, menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan strategi OVO dalam menghadirkan solusi keuangan digital yang relevan untuk masyarakat masa kini.
Selain mengintegrasikan fungsionalitas pembayaran dan tabungan, layanan ini juga ditujukan untuk mendorong inklusi keuangan digital, terutama di kalangan masyarakat yang belum memiliki akses ke perbankan formal. Data dari beberapa studi mengindikasikan adanya tren penggunaan e-wallet sebagai sarana menyimpan dana, khususnya di kalangan generasi muda.
“Peluncuran OVO Nabung merupakan langkah dalam memperkuat peran teknologi oleh OVO dan Superbank untuk menghadirkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat,” katanya.
Melalui sinergi inovasi dengan Superbank, OVO Nabung menghadirkan pengalaman menabung melalui rek-wallet, yang merupakan e-wallet yang terintegrasi dengan bank dengan layanan digital. OVO Nabung bunga menawarkan bunga hingga 5 persen per tahun, yang diklaim menjadi yang tertinggi di antara produk rek-wallet lainnya saat ini.
Dengan mengusung konsep rek-wallet atau rekening dalam dompet digital, layanan ini memungkinkan pengguna untuk membuka rekening Superbank melalui aplikasi OVO, dengan proses aktivasi yang diklaim cepat dan tanpa biaya administrasi bulanan. Fitur ini tersedia bagi pengguna yang telah meningkatkan akun mereka ke OVO Premier.
OVO Nabung by Superbank telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peluncuran ini menandai langkah lanjutan dalam pengembangan layanan keuangan digital di Indonesia, yang terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan kemajuan teknologi finansial.
Peningkatan nasabah
Sukiwan, Chief Business Officer Superbank,menambahkan, kolaborasi Superbank dengan OVO merupakan bagian dari strategi ekosistem Superbank yang telah dibangun sejak pertama hadir di aplikasi Grab pada Juni 2024.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, Superbank telah mengantongi 3 juta nasabah “Dalam 1-2 tahun mendatang lewat berbagai strategi bisnis yang dijalankan, kami harapkan jumlah nasabah naik dobel dari saat ini,” kata Sukiwan.
Ia menyatakan, bunga 5 persen yang diberikan tidak akan mengurangi keuntungan perusahaan, karena sebagai bank digital, Superbank mampu beroperasi secara efisien.
Hingga kuartal I 2025, Superbank mencatat penyaluran kredit tumbuh sebesar 145% yoy (year on year) menjadi Rp7,60 triliun, didukung oleh kerja sama dengan ekosistem digital Superbank.
Peningkatan bisnis turut mendorong kinerja keuangan, tercermin dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 136% yoy menjadi Rp264 miliar. Di saat yang sama, efisiensi operasional juga mengalami peningkatan signifikan dengan penurunan Cost to Income Ratio (CIR) dari 158,19% menjadi 80,18% pada kuartal I 2025.
Kombinasi dari pertumbuhan kredit yang sehat, efisiensi biaya, serta ekspansi basis nasabah yang kuat telah mendorong kinerja laba operasional dan laba bersih setelah pajak yang berbalik positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu.