Bank BNI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,5% secara YoY, sehingga total kredit BNI mencapai Rp 569,7 triliun pada posisi Juni 2021. Kredit yang disalurkan BNI didominasi oleh sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, baik pada segmen business banking maupun consumer banking.
Dimana untuk kredit pada segmen business banking mencapai Rp 475,6 triliun atau tumbuh 3,5% secara YoY. Pertumbuhan tertinggi juga berada pada segmen small business sebesar 20,6% YoY dengan baki debet mencapai Rp 91 triliun. Pencapaian tersebut juga diikuti dengan corporate private sebesar 7,9% YoY dengan baki debet mencapai Rp 179,1 triliun.
Adapun kredit pada segmen consumer banking mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,4% secara YoY atau mencapai Rp 92,8 triliun. Sedangkan untuk kredit tanpa agunan yang berbasis payroll mencatat pertumbuhan 19,6% secara YoY atau sebesar Rp 32,7 triliun. Pencapaian tersebut disusul oleh kredit pemilikan rumah yang tumbuh 6,3% YoY atau Rp 47,6 triliun. Royke menilai, pertumbuhan kredit consumer BNI jdapat mengindikasikan mulai bergairahnya konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan PDB Nasional.