Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencetak laba bersih Rp13,67 triliun selama kuartal I 2025. Angka tersebut turun 13,92 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar Rp15,88 triliun.
Kendati demikian, BRI mencatat pertumbuhan aset 5,5 persen menjadi Rp2,09 triliun. Begitupun, di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan dan berdampak kepada perekonomian dalam negeri, BRI mampu mencetak pertumbuhan kredit.
BRI melaporkan kredit yang disalurkan sepanjang triwulan I-2024 mencapai Rp1.373,66 triliun, atau tumbuh 4,97 persen secara tahunan. Penyaluran kredit ini utamanya ditopang oleh segmen bisnis UMKM dengan kontribusi sebesar 81,97 persen dari total kredit BRI, atau sekitar Rp1.126 triliun.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan, sepanjang triwulan I 2025 perekonomian global masih diwarnai oleh ketidakpastian akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif yang turut menekan aktivitas perdagangan internasional dan rantai pasok.
BRI yang saat ini bisnisnya lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik tidak serta merta terbebas dari tantangan pelemahan nilai tukar rupiah, ditambah lagi dengan pelemahan daya beli masih membayangi perekonomian Indonesia.
“Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” kata Hery.