Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
RUPST BRI 2024
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2024 (bri.co.id)

Intinya sih...

  • BRI mencetak laba bersih Rp13,8 triliun selama kuartal I-2025, turun 13,6% dibanding tahun sebelumnya

  • Pertumbuhan aset BRI mencapai 5,5%, kredit yang disalurkan sepanjang triwulan I-2024 mencapai Rp1.37 triliun

  • Bank ini aktif meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui AgenBRILink dengan jumlah agen yang telah mencapai 1,2 juta

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencetak laba bersih Rp13,67 triliun selama kuartal I 2025. Angka tersebut turun 13,92 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar Rp15,88 triliun.

Kendati demikian, BRI mencatat pertumbuhan aset 5,5 persen menjadi Rp2,09 triliun. Begitupun, di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan dan berdampak kepada perekonomian dalam negeri, BRI mampu mencetak pertumbuhan kredit.

BRI melaporkan kredit yang disalurkan sepanjang triwulan I-2024 mencapai Rp1.373,66 triliun, atau tumbuh 4,97 persen secara tahunan. Penyaluran kredit ini utamanya ditopang oleh segmen bisnis UMKM dengan kontribusi sebesar 81,97 persen dari total kredit BRI, atau sekitar Rp1.126 triliun.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan, sepanjang triwulan I 2025 perekonomian global masih diwarnai oleh ketidakpastian akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif yang turut menekan aktivitas perdagangan internasional dan rantai pasok.

BRI yang saat ini bisnisnya lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik tidak serta merta terbebas dari tantangan pelemahan nilai tukar rupiah, ditambah lagi dengan pelemahan daya beli masih membayangi perekonomian Indonesia.

“Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” kata Hery.

Pertumbuhan segmen UMKM

Hery mengatakan, pertumbuhan pada segmen UMKM disebabkan upaya bank pelat merah ini aktif meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya melalui AgenBRILink yang jumlahnya telah mencapai 1,2 juta agen. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 49,48 persen secara tahunan.

Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67.000 desa atau menjangkau lebih dari 88 persen dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun.

Meskipun terus bertumbuh, menuurtnya perseroan terus menjaga kualitas kredit. Rasio non-performing loan (NPL) BRI yang membaik dari 3,11 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 2,97 persen pada akhir triwulan I 2025. Di sisi lain, Rasio Loan at Risk (LAR) juga terus membaik, dari semula 12,68 persen menjadi 11,12 persen pada akhir triwulan I 2025.

BRI juga menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tecermin dari rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60 persen.

Pada tiga bulan pertama tahun ini BRI pun mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan porsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun. Realisasi ini salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital, yang mana pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta dengan peningkatan 20,26 persen secara tahunan.

Dari sisi jumlah dan nilai transaksi, tercatat BRImo melayani 1,2 miliar dengan nilai mencapai Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen secara tahunan.

Kinerja BRI hingga akhir Maret 2025 juga didukung dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan loan to deposit ratio (LDR) berada di level 86,03 persen dengan rasio kecukupan modal sebesar 24,03 persen.

Editorial Team

EditorEkarina .