Jakarta, FORTUNE - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menggandeng PT Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online yang terintegrasi dalam aplikasi BRIGHTS. Inovasi ini hadir sebagai solusi bagi investor ritel maupun institusi yang membutuhkan likuiditas cepat, tanpa harus kehilangan potensi pertumbuhan nilai dari portofolio investasinya.
Melalui fitur ini, nasabah dapat menjadikan saham dalam indeks IDX80 atau obligasi sebagai jaminan pinjaman. Keunggulan utamanya, kepemilikan efek tetap berada di tangan nasabah.
Hak atas aksi korporasi (corporate action) seperti dividen, pemecahan nilai saham (stock split), maupun hak lainnya tetap diterima investor sepenuhnya meski aset sedang digadaikan.
Layanan ini menawarkan kemudahan melalui proses pengajuan dan pengecekan limit kredit yang dilakukan sepenuhnya secara digital via aplikasi BRIGHTS. Mekanisme ini memungkinkan pencairan dana dilakukan mulai dari hari yang sama (H+0) hingga maksimal tiga hari kerja, bergantung pada kelengkapan dokumen dan verifikasi.
Nasabah dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp1 juta dengan rasio Loan to Value (LTV) berkisar 45,5–58,5 persen. Fasilitas ini memiliki tenor maksimal 90 hari yang dapat diperpanjang, dengan suku bunga 0,0417 persen per hari.
“Kemudahan ini memberikan nilai tambah bagi investor ritel yang membutuhkan solusi likuiditas cepat, aman, dan tanpa harus tatap muka,” ujar Plt. Direktur Utama BRIDS, Fifi Virgantria, dikutip dari siaran pers.
Peluncuran produk ini merespons tren kenaikan jumlah investor domestik.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2025 menunjukkan jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 18,66 juta, tumbuh 33,8 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya (13,94 juta).
Sebanyak 99,7 persen dari jumlah tersebut didominasi oleh investor ritel yang menjadi target utama layanan ini.
Momentum ini juga didukung oleh kinerja solid industri gadai.
Berdasarkan data OJK per Mei 2025, PT Pegadaian masih memimpin pasar dengan pangsa 96,59 persen. Dominasi ini terlihat dari laporan keuangan perusahaan per September 2025, dengan penyaluran pinjaman Pegadaian meningkat signifikan menjadi Rp261 triliun, naik dari Rp182 triliun pada 2024.
Secara terpisah, OJK mencatat tren positif pada industri pergadaian secara umum.
Penyaluran pembiayaan industri tumbuh 30,92 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp111,68 triliun pada September 2025.
