Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu

Intinya sih...

  • BTN berupaya menggenjot penyaluran KPP Rp9,5 triliun di sisa tahun 2025.

  • Direktur Utama BTN optimistis hasilnya akan cukup baik pada akhir Desember meski waktu yang tersedia terbatas.

  • Pemerintah memberikan target kepada BTN menyalurkan Rp2 triliun untuk demand dapat melampaui Rp1 triliun.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) mempercepat penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP) atau program subsudi perumahan bagi penerima kredit usaha rakyat (KUR) yang dialokasikan sebesar Rp9,5 triliun sebelum akhir tahun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan BTN berupaya mengejar target dari sisi supply maupun demand. Ia optimistis hasilnya akan cukup baik pada akhir Desember, meski harus bekerja ekstra keras karena tengat waktu yang terbatas karena program baru berjalan pada awal Oktober.

"Kami mendapat Rp7,5 triliun, tambah Rp2 triliun jadi Rp9,5 triliun. Kami tetap menjaga kehati-hatian dan berupaya optimal, saya masih optimis," ujar Nixon usai konfrensi pers, Rabu (19/11).

Ia pun mengakui target tersebut agak sulit dicapai dalam waktu singkat. Dari sisi supply, BTN mendapat target sebesar Rp7,5 triliun, namun kemungkinan besar tidak akan tercapai.

"Sepertinya kami tidak akan sampai angka itu. Tapi sudah pasti di atas Rp2 triliun. Saat ini masih dalam proses, tapi saya yakin di akhir November di atas Rp1 triliun, Desember lebih gede lagi," jelasnya.

Dari sisi demand, pemerintah memberikan target kepada BTN untuk menyalurkan KPP Rp2 triliun. Meski tengah diupayakan, Nixon memperkirakan hingga akhir tahun nilai penyaluran KPP untuk demand dapat melampaui Rp1 triliun. Hal yang membuat penyaluran berjalan lambat di awal, menurutnya dikarenakan adanya tahap pengumpulan data. Setelah menerima informasi, BTN segera menarik data yang diperlukan. Di sisi lain nasabah nasabah juga tidak langsung mengajukan permohonan.

Program KPP ditujukan bagi sektor wirausaha atau pelaku usaha kecil yang telah memperoleh KUR atau fasilitas serupa, namun belum memiliki rumah.

"Marketnya jauh lebih besar sebenarnya. Cuma selama ini enggak ada fasilitas buat mereka untuk memiliki rumah dengan cara yang lebih pas. Dengan adanya KPP ini, sektor informal itu bisa memiliki rumah," katanya.

Pad kuartal I tahun depan, BTN mendapat penugasan dari pemerintah menyalurkan KPP senilai Rp28 triliun. Namun, Nixon menilai realisasi target tersebut kemungkinan perlu penyesuaian, terutama dalam alokasi anggaran pada kuartal II, III, atau IV. Pasalnya, curah hujan yang tinggi di awal tahun kerap menyebabkan keterlambatan pembangunan.

"Selama saya kerja di BTN, kuartal I itu selalu produksinya rendah karena musim hujan. Renovasi rumah juga cenderung dihindari karena hujan. Saya juga renovasi rumah biasanya menunggu musim kemarau," tuturnya,"

Editorial Team

EditorEkarina .