Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu

Intinya sih...

  • BTN akan mengajukan tambahan dana SAL hingga Rp10 triliun kepada Kementerian Keuangan.

  • Tambahan SAL diperlukan untuk mendukung pembiayaan sektor perumahan yang masih menunjukkan ekspansi pada periode November–Desember.

  • Hingga akhir kuartal III penyaluran kredit BTN tumbuh tujuh persen secara tahunan menjadi Rp381 triliun, dengan penyaluran kredit ke sektor perumahan berkontribusi terbesar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berencana mengajukan tambahan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) hingga mencapai Rp10 triliun kepada Kementerian Keuangan. Penambahan tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan sektor perumahan.

"Kami lagi ingin mengajukan surat gitu ya, tapi belum tahu disetujui atau tidak. Namanya usaha kan boleh saja. Kami minta tambahan antara Rp5 sampai 10 triliun," ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, usai konfrensi pers BTN di Jakarta, Selasa (18/11).

Nixon menjelaskan bahwa tambahan SAL diperlukan untuk mendukung pembiayaan sektor perumahan yang masih menunjukkan ekspansi pada periode November–Desember. Sesuai fokus bisnis BTN, penyaluran dana tetap akan didominasi sektor perumahan. “Perumahan paling banyak, sekitar 70-an persen,” ujarnya.

Sebelumnya, BTN menerima SAL dari Kementerian Keuangan sebesar Rp25 triliun. Dari dana tersebut, hingga saat ini yang sudah tersalurkan mencapai Rp24,7 triliun. Lalu sisanya atau Rp300 miliar, Nixon menegaskan bakal habis dalam waktu dekat ini.

Adapun, SAL yang sebelumnya didapat tersebut telah dialokasikan ke berbagai sektor, dengan porsi terbesar untuk perumahan, baik melalui pengembang maupun fasilitas Kredit Pemilikan Rakyat (KPR). Mayoritas debitur BTN juga berasal dari ekosistem perumahan, termasuk developer, perusahaan properti, kontraktor, serta sektor terkait seperti kesehatan, pendidikan, perdagangan, manufaktur, hingga pemerintahan.

"Pertumbuhan di segmen korporasi ini belakangan meningkat seiring dengan upaya BTN menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan ekosistem perumahan nasional," katanya.

Hingga akhir kuartal III penyaluran kredit BTN tumbuh tujuh persen secara ahuan menjadi Rp381 triliun. Penyaluran kredit ke sektor perumahan berkontribusi terbesar sebanyak Rp322,53 triliun dengan pertumbuhan 6,4 persen, sementara non perumahan sebanyak Rp58,49 triliun atau tumbuh 10 persen secara tahunan.

Editorial Team

EditorEkarina .