Ilustrasi chart pattern (Unsplash/@m_____me)
Meski demikian, para investor pemula juga harus mengenali profil risiko diperlukan untuk mengetahui sejauh mana investor dapat menoleransi risiko investasi. Selain itu, profil risiko dapat menjadi alat bantu saat merencanakan investasi.
Sebagai gambaran, bagi pemula dengan profil risiko konservatif dapat memulai investasi dengan instrumen investasi seperti reksa dana pasar uang yang memiliki risiko relatif lebih aman dan tanpa dipotong pajak 20 persen layaknya deposito.
"Mengingat obligasi akan prospekif di tahun ini sesuai dengan tren penurunan suku bunga, maka bagi pemula dengan profil konservaif ke moderat dapat memulai investasi ke reksa dana pendapatan tetap dengan instrumen obligasi di dalamnya.” ujar Danica.
Setelah memahami risiko dan memulai investasi, para investor pemula juga harus berani melakukan diversifikasi portofolio. Diversifikasi sendiri merupakan langkah membeli beberapa jenis produk investasi untuk menghindari kerugian jika salah satu instrumen sedang mengalami performa kurang optimal.
Meski demikian, sebelum melakukan diversifikasi, sepatutnya para investor mengamati kondisi ekonomi nasional. Sebab, instrumen investasi sangat berkaitan erat dengan kondisi perekonomian baik domestik dan global. Kondisi inflasi global, suku bunga dan perekonomian secara umum akan mempengaruhi kinerja investasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Melakukan analisis komprehensif terhadap indikator ekonomi bagi masyarakat awam mungkin merupakan hal yang menyulitkan, dalam kaitannya dengan keputusan investasi yang akan diambil selaku investor. Untuk itu, masyarakat dapat memanfaatkan perusahaan manajer investasi yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengelola investasi.