Adapun cara membuat laporan keuangan diantaranya sebagai berikut:
1. Buat perkiraan penjualan
Susun spreadsheet berisi proyeksi penjualan Anda selama tiga tahun. Buat kolom yang berbeda setiap bulan pada tahun pertama, serta setiap tiga bulan pada tahun kedua dan ketiga.
2. Membuat dan mengumpulkan transaksi
Cara membuat laporan keuangan selanjutnya adalah mencatat segala transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik itu transaksi penjualan, pembelian, biaya sewa, dan lain sebagainya.
Selain itu, simpan segala bukti transaksi yang dianggap penting. Resi tersebut menjadi sesuatu yang sangat penting dan sebagai dasar pencatatan dalam dunia akuntansi. Baik berbentuk kwitansi, faktur, nota, dan segala jenis bukti lainnya.
3. Menyusun dan membuat neraca saldo
Neraca saldo merupakan sebuah daftar rekening-rekening buku besar terdiri dari kredit dan debit. Kemudian, daftar rekening tersebut dikelompokkan dalam kelompok aktiva tertentu.
4. Membuat buku besar
Buku besar adalah rincian transaksi dari setiap akun-akun yang ada. Anda bisa memindahkan segala transaksi yang sudah ditulis dalam jurnal akun sesuai rincian.
5. Kembangkan laporan arus kas
Anda harus menunjukkan riwayat keluar-masuknya uang dalam bisnis. Laporan keuangan historis ini berguna untuk memproyeksikan arus kas ke depannya.
6. Perkirakan laba bersih
Laporan laba rugi bisnis Anda dapat memperinci perkiraan bisnis selama tiga tahun ke depan. Masukkan perkiraan penjualan, proyeksi pengeluaran, dan laporan arus kas Anda. Laba bersih adalah margin kotor dikurangi biaya, bunga, dan pajak.
7. Hitung aset dan liabilitas
Bila masih ada aset dan kewajiban yang tidak ada di laporan laba rugi, proyeksikan kekayaan bersih bisnis di penghujung tahun fiskal.
8. Raih titik impas (break even point)
Titik impas adalah saat pengeluaran bisnis Anda sesuai dengan volume penjualan. Proyeksi pendapatan tiga tahun harus memungkinkan Anda mengantongi analisis tersebut.
Itulah tadi cara membuat laporan keuangan untuk UMKM yang bisa Anda lakukan. Selamat mencoba!