Jakarta, FORTUNE – Bank sentral China (PBOC) pada Selasa (20/2) menyatakan bahwa bank-bank di Cina telah memangkas suku bunga dasar kredit (SBDK) lima tahun sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,95 persen dari 4,2 persen.
Langkah tersebut diharapkan dapat mendukung sektor properti yang sedang lesu, juga menggairahkan perekonomian lebih luas.
Pemangkasan ini menjadi yang pertama sejak Juni 2023, dan penurunan terbesar sejak perubahan SBDK yang dilakukan pada 2019. Padahal, para analis hanya memperkirakan penurunan mencapai 0,1 bps.
"Ini adalah sinyal terbesar. Dengan kata lain, siklus penurunan suku bunga terbesar dalam sejarah telah dimulai," kata analis di E-House China Research and Development Institution, Yan Yuejin, dikutip Reuters, Rabu (21/2).
Pemotongan ini akan berdampak langsung pada sektor real estate dengan menurunkan biaya hipotek.
Banyak juga yang menganggap langkah-langkah tersebut perlu untuk membangun momentum ekonomi setelah pertumbuhan yang tidak merata pada 2023 alih-alih pembatasan ketat Covid-19 di Cina telah berakhir.
Beijing melaporkan pertumbuhan sebesar 5,2 persen untuk 2023, namun Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini memperkirakan pertumbuhan Cina akan melambat menjadi 4,6 persen pada 2024.