CNAF Optimistis Pembiayaan Mobil Tumbuh Meski Industri Lesu

Intinya sih...
CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis pertumbuhan pembiayaan mobil baru, meski penjualan mobil menurun 4,7% hingga akhir Maret 2025.
Realisasi pembiayaan CNAF mencapai Rp882,17 miliar hingga April 2025, tumbuh 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Ristiawan Suherman, Presiden Direktur CNAF, memperkuat cross selling dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dan menjalin relasi dengan partner bisnis untuk meningkatkan realisasi kredit.
Jakarta, FORTUNE - PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis cetak pertumbuhan penyaluran pembiayaan mobil baru meski penjualan mobil nasional tengah lesu.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat hingga akhir Maret 2025 pejualan mobil turun 4,7 persen dibandingkan tahun lalu. Ini artinya mobil yang terjual hanya sejumlah 205.160 unit.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan bahwa kondisi suku bunga yang masih tinggi disertai pelemahan daya beli membuat masyarakat menahan keinginan membeli ataupun mengganti unit kendaraannya.
Meski begitu, CNAF melaporkan realisasi penyaluran pembiayaan untuk segmen ini mencapai Rp882,17 miliar hingga akhir April 2025 atau tumbuh 12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp786,61 miliar.
"Di tengah tekanan kondisi penjualan mobil yang menurun saat ini, CNAF mampu membukukan pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang baik," kata dia kepada Fortune Indonesia, Kamis (8/5).
Strategi Genjot Kinerja
Ristiawan mengatakan sejumlah strategi yang mendorong pertumbuhan penyaluran kredit, salah satunya dengan memperkuat cross selling dengan induk usaha akni PT Bank CIMB Niaga Tbk dalam menawarkan produk kepada nasabah eksisting yang memiliki track record yang baik.
Selain itu, perseroan konsisten menjalin dan membangun relasi yang baik dengan semua partner (dealer dan showroom) bisnis agar terus meningkatkan realisasi kredit.
"Kami juga menawarkan penambahan kontrak atau Additional Order untuk nasabah eksisting CNAF yang baik, dan juga melakukan pengulangan kredit untuk nasabah yang sudah lunas atau berakhir kontrak yang lama. Tentunya untuk nasabah dengan track record yang baik juga," lanjut dia.
Dari sisi industri, Ristiawan memandang pasar otomotif tengah dibanjiri berbagai merek baru dengan harga yang kompetitif alias terjangkau tetapi kualitasnya tidak kalah bagus. Kendati lanskap penjualan secara industri lesu, CNAF tetap optimistis dengan target awal untuk penyaluran pembiayaan baru yang sebesar Rp9,5 triliun.
"Ini merupakan prospek yang baik bagi perusahaan untuk dapat menunjang pertumbuhan pembiayaan mobil baru," kata Ristiawan.