Jakarta, FORTUNE – DBS Group Research menilai prospek pasar saham global masih cukup positif hingga akhir 2024.Hal itu sebagaimana tercermin dalam kenaikan saham dan penurunan credit spread atau selisih antara imbal hasil obligasi korporasi dengan imbal hasil obligasi pemerintah yang berjangka waktu sama.
Pihaknya menilai obligasi masih lebih menarik daripada saham yang menghasilkan pendapatan karena imbal hasilnya. “Selisih imbal hasil negatif antara dividen saham AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun telah melebar, yang mendukung daya tarik relatif lebih kepada obligasi dibandingkan saham. Data aliran dana dari awal tahun sampai saat ini menunjukkan preferensi terhadap obligasi di antara berbagai aset,” kata Chief Investment Officer DBS Hou Wey Fook melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (25/6).