Jakarta, FORTUNE – DBS Group Research meyakini kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia takkan terlalu menyurutkan laju pertumbuhan ekonomi domestik. Pasalnya, penyesuaian kebijakan moneter itu telah sesuai dengan ekspektasi.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Februari 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen.
Bank sentral terakhir kali menaikkan suku bunga pada Januari 2023. Kala itu, kenaikannya 25 bps, dari 5,5 persen menjadi 5,75 persen.
Ditilik dalam jangka panjang, BI telah menaikkan suku bunga sejak Agustus 2022. Pada saat itu, suku bunga masih bertengger pada posisi 3,75 persen.
“BI mempertahankan suku bunga sesuai dengan ekspektasi DBS Group Research, seiring dengan meredanya risiko inflasi dan kekhawatiran akan volatilitas mata uang” begitu bunyi riset DBS Group Research.
Mereka memperkirakan bank sentral tetap akan mempertahankan suku bunga pada Maret.
Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan keputusan suku bunga ini konsisten dengan posisi kebijakan moneter pre-emptive dan forward looking untuk memastikan penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.