Jakarta, FORTUNE - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mengungkapkan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra turut berdampak terhadap portfolio kredit perusahaan.
Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan, CIMB Niaga telah melakukan penilaian, di mana wilayah yang paling besar terkena dampak adalah Aceh dan Sumatra Utara.
"Secara total, lending disana tidak besar. Sehingga dampaknya kurang daripada 2 persen" ujar Lani dalam media gathering di Jakarta, Kamis (11/12).
Meski demikian, Lani menegaskan bahwa CIMB Niaga tetap membantu nasabah yang terdampak bencana, terutama dengan adanya kebijakan relaksasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK telah mengeluarkan regulasi tentang pemberian perlakuan khusus berupa restrukturisasi kredit atau pembiayaan kepada debitur yang terkena dampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat.
Langkah ini ditempuh sebagai mitigasi risiko agar bencana tidak berdampak terlalu lebar dan bisa mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi. Kebijakan tersebut mencakup penilaian kualitas kredit berdasarkan ketepatan pembayaran untuk plafon hingga Rp10 miliar.
Kemudian penetapan kualitas lancar atas kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi, yang mana restrukturisasi dapat dilakukan terhadap pembiayaan yang disalurkan baik sebelum maupun setelah debitur terkena dampak bencana. Untuk Penyelenggara LPBBTI, restrukturisasi dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemberi dana. Ketentuan ini berlaku selama tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.
CIMB Niaga bukukan penyaluran kredit senilai Rp228,7 triliun per kuartal ketiga 2025, tumbuh 4,6 persen secara tahunan. Jumlah penyaluran ini didukung oleh segmen UKM yang tumbuh sebesar 5,7 persen YoY. Sejalan engan itu, kualitas kredit terjaga dengan rasio non performing loan (NPL) gross sebesar 1,98 persen.
