Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi uang (unsplash.com/Jason Leung)

Jakarta, FORTUNE - Dedolarisasi adalah istilah yang belakangan kembali digaungkan beberapa negara dunia. Sebetulnya, apa maknanya? Lalu, apa tujuannya?

Saat ini, dolar mendominasi ekonomi dunia. Mata uang itu menghegemoni. Melansir Business Times, kini dolar digunakan dalam 88 persen transaksi internasional.

Masalahnya, karena hal itu, negara yang bermasalah dengan Amerika Serikat (AS) terdampak signifikan dalam hal perdagangan dunia. Contohnya, Rusia, yang kesulitan akibat sanksi AS.

Dus, sejumlah negara berupaya mengurangi ketergantungan dengan dolar AS, di antaranya: India, Tiongkok, Rusia, Malaysia, dan Brasil. Tiongkok misalnya, mereka melakukan perdagangan LNG dengan Prancis dalam mata uang yuan. Pun begitu dengan Rusia dan Brasil. Itu-lah dedolarisasi, lawan dari dolarisasi. Bahkan, dedolarisasi juga mencakup wacana menciptakan mata uang baru oleh negara-negara BRICS.

Apa yang dibutuhkan dalam upaya dedolarisasi?

Editorial Team

Tonton lebih seru di