ilustrasi menghitung uang (unsplash.com/Alexander Grey)
Defisit adalah minusnya anggaran yang dapat menyebabkan terjadinya utang yang lebih besar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Daya beli masyarakat yang rendah
Sebagai negara berkembang, pendapat masyarakatnya cenderung rendah. Hal inilah yang menyebabkan daya beli masyarakat ikut menurun. Padahal, harga barang dan jasa cukup besar.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Maka dari itu, pemerintah membuat kebijakan seperti pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan lain sebagainya.
Namun perlu diketahui, untuk membuat program-program tersebut memerlukan biaya yang cukup besar. Disebabkan anggaran yang besar dan tidak dibarengi dengan pemasukan yang masuk membuat terjadinya defisit.
Pengeluaran saat inflasi
Inflasi yang tidak terduga dapat menyebabkan terjadinya defisit.
Sebagai contoh, Anda telah memiliki anggaran untuk membangun sebuah rumah yang untuk tiga bulan ke depan.Akan tetapi, setelah tiga bulan kemudian, harga barang atau material nyatanya mengalami kenaikan.
Hal ini tentu membuat proyek yang tersebut melebihi batas anggaran yang telah direncanakan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya defisit.
Melemahnya exchange rate
Nilai pinjaman dihitung berdasarkan valuta asing. Sedangkan, proses pembayaran cicilan bunga menggunakan mata uang rupiah.
Hal inilah yang menyebabkan permasalahan bila terjadi depresiasi mata uang rupiah yang menyebabkan defisit.