Jakarta, FORTUNE – Industri kripto turut menanggapi seruan pemblokiran akses layanan kripto bagi pengguna Rusia sebagai bentuk sanksi ekonomi terhadap agresi Rusia terhadap Ukraina.
Namun, sejumlah platform pertukaran kripto terbesar di dunia seperti Coinbase, Binance, dan Kraken menolak untuk mengikuti seruan tersebut.
“Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan akses ke layanan keuangan dasar kecuali undang-undang mengatakan sebaliknya,” kata Chief Executive Officer (CEO) Coinbase, Brian Amstrong, dalam pernyataan resmi, Jumat (7/3).
Namun demikian, platform berbasis di Amerika Serikat (AS) itu akan menerapkan larangan secara menyeluruh jika pemerintah AS memutuskan untuk memberlakukannya, menurut Amstrong.
“Kami tidak akan secara sepihak membekukan jutaan akun pengguna yang tidak bersalah,” kata juru bicara Binance dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Baik Binance maupun Coinbase berkeras bahwa telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghindari penyalahgunaan platform.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, mendesak semua platform pertukaran kripto untuk membekukan akun pengguna Rusia. Pembekuan ditujukan untuk lebih menghambat sumber daya Rusia dan menghentikan perang.