Direksi Adira Finance dalam DXPO/Dok Fortune Indonesia Suheriadi
Di sepanjang kuartal I-2024, Made memandang industri otomotif masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Hal itu ditandai dengan penjualan ritel mobil baru secara industri nasional yang menurun sebesar 15 persen (yoy) menjadi 231 ribu unit, sementara penjualan sepeda motor baru relatif stabil menjadi 1,5 juta unit.
Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun serta suku bunga yang masih tinggi. “Di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif, Adira Finance membukukan kenaikan kenaikan pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru masing- masing sebesar 8,8 persen dan 5,9 persen,” jelas Made melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/4).
Sementara itu, pembiayaan baru juga meningkat sebesar 3 persen menjadi Rp10,9 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp58,1 triliun. Perusahaan juga mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah mengalami kenaikan sebesar 10 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,4 triliun.
Adira Finance juga berinovasi dengan melakukan ekspansi ke segmen non-otomotif yang mencakup pembiayaan multiguna, durable, dan alat berat. Hingga Maret 2024, Perusahaan berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan non-otomotif sebesar 18 persen menjadi Rp2,3 triliun, yang mana mayoritas pembiayaan non-otomotif pembiayaan multiguna.