Sejumlah pegawai OCBC saat melayani pelanggan di Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Bank swasta ini juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 15 persen (YoY) menjadi Rp 230 triliun, dengan pertumbuhan CASA (Giro & Tabungan) sebesar 15 persen (YoY) dan deposito berjangka naik 16 persen (YoY).
Di tengah kondisi industri perbankan yang masih menantang, jumlah kredit (bruto) OCBC tumbuh 2 persen (YoY) menjadi Rp164,74 triliun. Dengan kualitas aset yang tetap terjaga baik. Rasio kredit bermasalah bruto (Gross NPL) tercatat di 2,0 persen, sementara Kredit Bermasalah Bersih (Net NPL) berada di 0,8 persen.
Selain itu, kondisi likuiditas Bank juga tetap berada pada posisi yang baik dengan Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) mencapai 279,9 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator. Tingkat Kecukupan Modal (CAR) juga meningkat menjadi 25,1 persen dari 23,7 persen pada periode tahun sebelumnya, mencerminkan ketahanan modal yang solid serta kesiapan Bank untuk mendukung pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan di masa mendatang.
Di sisi lain, terdapat kinerja lainnya yang menunjukkan perkembangan positif yang tercermin dari Cost to Income Ratio (CTIR) yang membaik menjadi 47,6 persen dari 52,8 persen, serta Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang turun menjadi 69,2 persen dari 69,7 persen pada periode tahun sebelumnya.