Secara garis besar, bentuk diversifikasi dalam bisnis ada dua. Pertama adalah diversifikasi vertikal dan yang kedua adalah diversifikasi horizontal. Berikut penjelasannya:
1. Diversifikasi vertikal
Diversifikasi vertikal adalah strategi membuat produk dengan level kegunaan berbeda-beda, tetapi masih bisa melengkapi atau menggantikan satu sama lain.
Beberapa contoh diversifikasi produk secara vertikal, misalnya kitchen set yang dijual terpisah, onderdil kendaraan, produksi susu sapi dan susu kedelai formula di satu perusahaan, dan sebagainya.
Sedangkan, dalam dunia investasi, ini adalah strategi membeli reksadana campuran. Akan tetapi, isi dari reksadana tersebut saling melengkapi dan menggantikan.
2. Diversifikasi Horizontal
Ini strategi menciptakan berbagai macam produk berjenis sama, tapi dibedakan dari segi merek, ukuran, atau target pasar. Strategi diversifikasi bisnis satu ini adalah yang paling banyak dilakukan di Indonesia.
Beberapa contoh diversifikasi produk horizontal terbanyak, misalnya mi instan, obat-obatan, minuman botol, sabun mandi, sampo, dan sebagainya.