Devisa Hasil EKspor Bank Mandiri Tumbuh 22%, Didongkrak Fitur Kopra

Intinya sih...
Bank Mandiri mencatat pertumbuhan DPK DHE dari SDA sebesar 22% pada kuartal I-2025.
Penempatan dana minimal untuk eksportir nonmigas diwajibkan sebesar 100% ke sistem keuangan domestik selama minimal 12 bulan.
Kopra by Mandiri hadir sebagai platform terintegrasi untuk layanan perbankan wholesale dengan beragam fitur eksisting.
Jakarta, FORTUNE - Bank Mandiri mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Sumber Daya Alam (SDA) miliknya berhasil tumbuh 22 persen (yoy) pada akhir kuartal I-2025.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menjelaskan, kenaikan itu seiring dengan tren yang terus bertumbuh sejak diberlakukannya kewajiban penempatan dana minimal tahun lalu. Hal ini menurut Darmawan, menunjukkan respons positif dari para eksportir terhadap beragam kemudahan transaksi yang dihadirkan Kopra by Mandiri.
“Dengan pendekatan digital dan customer-centric, Kopra by Mandiri diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha serta turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Darmawan melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (17/4).
Sebagai informasi, mulai 1 Maret 2025, pemerintah mewajibkan seluruh eksportir komoditas nonmigas untuk menempatkan 100 persen DHE SDA ke sistem keuangan domestik selama minimum 12 bulan. Sementara itu, untuk sektor migas, penempatan DHE sebesar 30 persen diwajibkan selama tiga bulan. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat struktur likuiditas nasional dan meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap gejolak global.
Kopra pacu efisiensi eksportir
Bank berkode emiten BMRI ini juga telah menghadirkan Kopra by Mandiri dirancang sebagai platform terintegrasi untuk seluruh layanan perbankan wholesale, termasuk pembukaan rekening DHE SDA, FX transaction, hingga solusi pembiayaan dan trade finance. “Fokus kami adalah memberikan layanan holistik yang mendukung pelaku ekspor dari proses awal hingga pengelolaan devisa secara menyeluruh,” tambah Darmawan.
Kopra by Mandiri juga menghadirkan ragam fitur eksisting seperti pembayaran pajak, tagihan rutin, transaksi ke mitra usaha, transaksi perdagangan ekspor dan impor, hingga Bank Garansi. Nasabah juga dapat melakukan integrasi sistem melalui host-to-host API sehingga memungkinkan Nasabah melakukan transaksi keuangan secara real-time.
Termasuk fasilitas transaksi perdagangan internasional dan domestik melalui berbagai metode pembayaran seperti Letter of Credit (LC), Documentary Collection dan layanan perbankan lain yang dapat membantu pengelolaan arus kas lebih optimal.
“Ini dapat membantu pelaku usaha untuk memenuhi kewajiban, dan pada saat yang sama ikut mendorong efisiensi dan akselerasi bisnis ekspor,” ujar Darmawan.
Sebagai tambahan informasi, hingga akhir 2024, Kopra by Mandiri telah berhasil mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi, meningkat 21 persen (yoy) dengan nilai transaksi menembus Rp 22.700 triliun atau naik 17 persen secara tahunan.