Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih mempunyai ruang untuk menurunkan suku bunga acuan pada dua bulan terakhir 2024 ini. Namun demikian, potensi ini masih dipengaruhi oleh ekonomi dalam negeri hingga arah suku bunga The Fed.
Pandangan itu diungkapkan oleh Chief Economist PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Leo Putera Rinaldy saat berbincang dengan Fortune Indonesia di Kila-kila Jakarta (8/11). Ia menyatakan, pergerakan nilai tukar rupiah pada akhir tahun menjadi kunci pergerakan bunga acuan.
“Kalau Rupiah cenderung menguat saat menjelang Rapat Dewan Gubernur BI, penurunan itu terbuka di November atau Desember 2024 ini,” kata Leo.