Jakarta,FORTUNE - Pemerintah dinilai perlu untuk mewaspadai Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang mencapai US$423,1 miliar atau setara dengan Rp6.028 triliun. Apalagi, pertumbuhan utang Pemerintah yang mencapai 4,1 persen (yoy) dinilai terlalu tinggi dibandingkan pertumbuhan utang swasta yang hanya 0,2 persen (yoy).
"Ini pertanda pemerintah terlalu agresif mendanai pembangunan dengan utang," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira kepada Fortune Indonesia, Senin (16/11).