Jakarta, FORTUNE - Cabang Goldman Sachs di Eropa berhasil bangkit dari pemutusan hubungan kerja besar-besaran tahun lalu akibat lesunya Wall Street. Perusahaan memangkas 3.200 pekerjaan dalam dua putaran pemutusan hubungan kerja pada 2023. Sekitar 25 direktur pelaksana dipangkas di Emea pada bulan Juni, menyusul 50 pembuat kesepakatan yang kehilangan pekerjaan pada bulan Januari 2024.
Secara keseluruhan di Goldman Sachs, 20 persen dari 45.300 karyawan globalnya berkantor pusat di Emea, atau 9.060 orang, pada akhir Desember 2023. Jumlah ini turun 155 staf dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, tetapi jumlah karyawan di unit Amerika menurun sebanyak 2.117 dan di Asia sebanyak 927 orang.
Tahun ini perusahaan masih akan memangkas karyawan, tetapi di lain sisi perusahaan akan menaikkan gaji rata-rata mereka sebesar 15 persen. Melansir efinancialcareers.com, pada Selasa (16/7), pendapatan bersih Goldman Sachs meningkat 17 persen dari tahun ke tahun dalam tiga bulan hingga Juni. Namun, perusahaan tidak melakukan perekrutan sebagai hasil dari peningkatan ini.
Sebaliknya, Goldman mengungkapkan hari ini bahwa mereka memotong 100 pekerjaan lagi pada kuartal kedua. Sejak Januari, 1.000 pekerjaan di Goldman telah hilang, menunjukkan penurunan sebesar 2 persen. Meskipun masih melakukan pemotongan, Goldman tidak melakukannya dengan sepenuh hati, menurut sumber dari perusahaan.