Jakarta, FORTUNE - Literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mulai merangkak naik pada tahun 2022. Kondisi tersebut sejalan dengan digitalisasi keuangan serta peran aktif dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi saat konferensi pers terkait hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK), Senin (3/10).
"Pada 2019 literasi keuangan Indonesia 38 persen dan inklusi keuangan 76 persen. Survei kami (2022) akan ada hasil akhir tapi saya sampaikan sedikit bocoran ada kenaikan literasi menjadi sekitar 49,9 persen tapi inklusi 82 persen. Ini menggembirakan," kata Friderica.
Friderica menyatakan, data tersebut masih dalam penyusunan final dan akan dirilis oleh OJK pada Survei Literasi dan Inklusi Keuangan 2022. Rencananya, survei tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat. Dengan begitu, pihaknya dan Pemerintah berharap inklusi keuangan nasional bisa mencapai target 90 persen di 2024.