GDP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
GDP = C + I + G + (X - M)
Di mana:
C = Konsumsi Rumah Tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Misalnya, konsumsi rumah tangga mencakup semua pembelian barang dan jasa oleh penduduk suatu negara, investasi merujuk pada pembelian barang modal, pengeluaran pemerintah mencakup belanja publik, sementara ekspor dikurangi impor untuk melihat kontribusi perdagangan internasional.
Contoh Perhitungan GDP Indonesia:
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, GDP Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan. Berikut data GDP Indonesia dari 2017 hingga 2023 (per November) :
- 2017: Rp13.589 triliun
- 2018: Rp14.837 triliun
- 2019: Rp15.834 triliun
- 2020: Rp15.434 triliun
- 2021: Rp16.971 triliun
- 2022: Rp19.588 triliun
- 2023: Rp21.038 triliun
Pertumbuhan ini mencerminkan kondisi perekonomian yang terus bergerak meskipun menghadapi tantangan seperti pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
GDP memainkan peran penting dalam menilai kesehatan ekonomi suatu negara. Selain sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi, GDP juga digunakan oleh pemerintah sebagai dasar dalam perumusan kebijakan dan evaluasi kinerja sektor-sektor ekonomi.
Dengan memahami definisi, manfaat, dan cara menghitung GDP, kita dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang kondisi perekonomian suatu negara dan kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat.