Jakarta, FORTUNE - Dalam menabung dana di bank, masyarakat bisa memilih bank yang diinginkan sesuai keinginan. Bisa di bank pemerintah ataupun swasta. Keduanya sama-sama menghimpun dana nasabah.
Perbedaan utama antara bank pemerintah dengan bank swasta adalah pada sumber permodalan bank. Selain itu, bank swasta juga memiliki karakter dan fungsi masing-masing.
Berdasarkan kepemilikannya, bank swasta dibagi menjadi dua yaitu, bank swasta nasional dan bank swasta campuran.
Bank swasta nasional adalah bank yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak swasta nasional dalam negeri. Sebagai contoh seperti Bank Mega dan AlloBank
Sedangkan saham bank swasta campuran dimiliki oleh mayoritas pihak swasta nasional dan sebagian oleh swasta asing. Salah satu bank swasta asing campuran seperti Bank Danamon, OCBC NISP dan lainnya.
Bank swasta ialah bank yang permodalannya dijalankan oleh pihak swasta. Permodalan dari bank swasta biasanya dimiliki sebagian atau keseluruhan.
Dari sisi kegiatan bisnisnya, bank swasta tetap melayani berbagai layanan perbankan pada umumnya seperti Funding, Lending, dan Services.
Bank swasta dikelola oleh pengusaha dengan status kewarganegaraan Indonesia maupun pemimpin dari suatu badan hukum.
Di Indonesia, sudah banyak lembaga-lembaga keuangan menyediakan jasa mempermudah Anda dalam melakukan berbagai aktivitas keuangan.
Selain kepemilikan, bank swsta juga dibagi berdasarkan jenis dan aktivitas transaksi valuta asing.
Hal tersebut menjadi standar dalam membedakan bank swasta. Jenis bank swasta berdasarkan transaksi valasnya dibagi menjadi dua, yaitu bank swasta nasional devisa dan bank swasta nasional non devisa.
Untuk bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak swasta nasional dan bisa melakukan transaksi valuta asing disebut bank swasta nasional devisa.
Sedangkan untuk bank swasta nasional yang tidak bisa melakukan transaksi valuta asing disebut non devisa.