Jakarta, FORTUNE – Bank Jago terus memperkuat prinsip kolaborasi dalam bisnis. Hal ini sebagai upaya untuk memacu kredit digital yang dimiliki. Seperti diketahui, fungsi utama perbankan sejatinya ada tiga, yakni untuk menyimpan dana (saving), memindahkan dana (payment dan transfer) dan menyalurkan kembali dana menjadi kredit.
Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago, Andy Djiwandono menyatakan bahwa saat ini tren bisnis perbankan telah berubah. Di masa lalu, bank memperluas layanan nasabah dengan membangun jaringan kantor cabang dan semua layanan nasabah nyaris dikerjakan sendiri. Strategi brick and mortar ini tentu berimplikasi pada tingginya jumlah karyawan dan biaya operasional. Dengan konteks seperti itu, bank bakal sulit berkompetisi. Butuh investasi dan modal besar untuk meningkatkan skala bisnis agar bisa ikut menggerakkan ekonomi. Untuk itu, Bank Jago menerapkan strategi kolaborasi sebagai basis untuk pertumbuhan bisnis khususnya kredit digital.
Andy menjelaskan, adopsi teknologi dan menjamurnya platform digital membuat bank mampu untuk memperluas pangsa pasar tanpa harus bangun ratusan kantor cabang dan rekrut ribuan tenaga kerja. Bahkan, bank kecil sekalipun tidak perlu mengikuti peta jalan bank besar untuk menjadi besar.
“Kuncinya terletak pada kolaborasi dan kemampuan bank tertanam dalam suatu ekosistem. Fungsi dasar sebuah bank tetap bisa dijalankan secara minimalis berkat teknologi dan dukungan ekosistem,” kata Andy dalam forum diskusi di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, (20/7) 2023.
