Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Gambar Pinterest bangunan Bank Indonesia.
Gambar Pinterest bangunan Bank Indonesia.

Intinya sih...

  • Bank Indonesia (BI) berupaya keras menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang sempat melemah di tengah gelombang demonstrasi pada akhir Agustus 2025.

  • BI melakukan intervensi melalui transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik serta transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri.

  • BI telah membeli SBN senilai Rp186 triliun untuk meningkatkan likuiditas dan menjaga stabilitas pasar keuangan, dengan komitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah agar stabil dan cenderung menguat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mengaku berupaya keras untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang sempat melemah di tengah gelombang demonstrasi pada akhir Agustus 2025 lalu. Seperti diketahui, gelombang demonstrasi terjadi sejak 25 Agustus 2025 hingga 1 September 2025 di berbagai wilayah Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, mata uang garuda sempat melemah menyentuh level di atas Rp16.560/US$, akibat gejolak demonstrasi dan dinamika sosial politik di Tanah Air.

“Rupiah yang kemarin pernah mencapai Rp16.560, alhamdulillah kami bisa stabilkan ke Rp16.400, kami akan berusaha untuk lebih rendah lagi kembali ke Rp16.300 dan lebih kuat lagi,” kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi IV DPD RI, yang dikutip di Jakarta (3/9).

Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar rupiah dilakukan melalui intervensi bank sentral baik melalui transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik maupun transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri. 


BI telah membeli SBN senilai Rp186 triliun

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara Sarasehan Ekonomi Syariah Nasional 2025 bersama MUI. (Dok/Istimewa).

Strategi ini disertai dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder untuk meningkatkan likuiditas dan menjaga stabilitas pasar keuangan. “Komitmen kami untuk menjaga nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan dengan kecenderungan menguat dengan fundamental ekonomi kita yang membaik,” kata Perry.

Untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter, bank sentral juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder, sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal Pemerintah. 

Sejak awal 2025 hingga 19 Agustus 2025, Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp186,06 triliun. Nilai ini berasal dari pasar sekunder sebesar Rp137,80 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp48,26 triliun.

Adapun, berdasarkan data Bloomberg pada 09:07 WIB di pasar spot exchange, nilai tukar rupiah pada hari ini (3/9) dibuka pada level Rp16.433/US$ atau melemah 19,5 poin (0,12 persen). Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,06 persen. ke level 98,45.

Editorial Team