Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mengaku berupaya keras untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang sempat melemah di tengah gelombang demonstrasi pada akhir Agustus 2025 lalu. Seperti diketahui, gelombang demonstrasi terjadi sejak 25 Agustus 2025 hingga 1 September 2025 di berbagai wilayah Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, mata uang garuda sempat melemah menyentuh level di atas Rp16.560/US$, akibat gejolak demonstrasi dan dinamika sosial politik di Tanah Air.
“Rupiah yang kemarin pernah mencapai Rp16.560, alhamdulillah kami bisa stabilkan ke Rp16.400, kami akan berusaha untuk lebih rendah lagi kembali ke Rp16.300 dan lebih kuat lagi,” kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi IV DPD RI, yang dikutip di Jakarta (3/9).
Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar rupiah dilakukan melalui intervensi bank sentral baik melalui transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik maupun transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri.