Jakarta, FORTUNE - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru mencatat kelompok pekerja seperti petani, peternak, nelayan memiliki indeks inklusi keuangan terendah, yakni sebesar 62,26 persen. Nilai itu lebih rendah dari level inklusi keuangan secara nasional yang mencapai 75,02 persen pada 2024.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat sekaligus Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, menilai kondisi tersebut membuat para nelayan dan petani rentan terjerat pinjaman online (pinjol), apalagi syarat pinjaman dari bank dinilai masih sulit dijangkau.
“Pembiayaan dari bank yang masih sulit karena bank memiliki persyaratan tertentu yang mungkin susah untuk dipenuhi masyarakat seperti perlu adanya agunan fisik. Sehingga, pinjol masih bisa masuk sampai ke masyarakat karena dapat memberikan pinjaman tanpa agunan,” kata Trioksa ketika dihubungi Fortune Indonesia di Jakarta, Senin (5/8).