Jakarta, FORTUNE – Bank DBS (DBS) memproyeksikan adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate sebesar 75 basis poin (bps) pada tahun 2026 mendatang guna mempertahankan nilai tukar rupiah agar terus bertengger di level 16.000/US$.
“Ini juga untuk menyelaraskan kebijakan moneter dengan percepatan fiskal pemerintah. Dalam jangka pendek, fokus akan diberikan pada percepatan transmisi kebijakan serta penerapan langkah-langkah makroprudensial untuk menurunkan suku bunga kredit efektif,” kata Senior Economist DBS Bank, Radhika Rao melalui keterangan resmi di Jakarta, (22/12).
Sebelumnya, BI tercatat telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 125 basis poin secara kumulatif pada kuartal 1 hingga 3 tahun 2025 menjadi 4,75 persen, level terendah sejak 2022,. Ia menilai, sejak Oktober hingga akhir 2025, suku bunga dibiarkan tetap tidak berubah akibat tekanan depresiasi rupiah, penyempitan selisih dengan USTs, dan koreksi aset berisiko, sementara mendorong transmisi kebijakan yang lebih cepat.
