Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Bank Indonesia/ Shutterstock Harismoyo

Jakarta, FORTUNE - Kebijakan moneter adalah serangkaian langkah dari bank sentral negara, yang bertujuan mengontrol total uang beredar sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Investopedia, Selasa (30/8), pengertian kebijakan moneter juga bisa berupa pengendalian banyaknya uang dalam suatu sistem ekonomi serta saluran-saluran untuk memasoknya. Sejumlah strategi yang dilakukan untuk menerapkan kebijakan tersebut di antaranya: merevisi tingkat suku bunga oleh bank sentral dan mengubah persyaratan cadangan bank.

Bank sentral bisa mengubah suku bunga untuk meminjam uang ke bank-bank negara. Ketika tarif naik atau turun, maka lembaga keuangan dapat menyesuaikan tarif untuk pelanggan, seperti perusahaan atau pembeli rumah. Bank sentral juga bisa membeli atau melepas obligasi pemerintah, menetapkan target nilai tukar mata uang, dan merevisi jumlah uang tunai yang harus negara cadangkan.

Tapi, itu bukan strategi absolut. Sebab, kebijakan moneter tiap negara berbeda-beda, tergantung pada statistik ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB), tingkat inflasi, dan tingkat pertumbuhan industri.

Di Amerika Serikat (AS) contohnya, The Fed mengimplementasikan kebijakan moneter lewat mandat ganda demi mengoptimalkan lapangan kerja dan menjaga tingkat inflasi. Secara umum, The Fed akan melakukan tiga strategi dalam kebijakan moneternya, yaitu tingkat diskonto, operasi pasar terbuka, dan persyaratan cadangan (reserve requirements).

Lalu, bagaimana dengan di Indonesia? Mari simak ulasan berikut!

Kebijakan moneter di Indonesia

Editorial Team

Tonton lebih seru di