ilustrasi menandatangani polis asuransi (unsplash.com/Scott Graham)
Alih-alih melakukan upgrade terhadap polis, oknum agen asuransi malah membuka polis baru sesuai dengan manfaat yang kamu inginkan. Hal ini bertujuan agar agen dapat komisi atas pembukaan polis baru. Sepintas, kamu mungkin tidak akan sadar karena manfaat yang tertera di polis kamu sesuai dengan yang kamu inginkan.
Cara paling gampang mengetahui apakah polis kamu merupakan polis lama yang di-upgrade atau polis baru ialah dari nomor polis yang tertera. Jika itu polis lama, maka nomor polis tidak berubah. Sebaliknya, jika itu merupakan polis baru, maka nomor polis kamu akan berubah. Jika kamu jeli, hal ini merugikan kamu karena boleh jadi premi yang harus kamu bayar untuk polis baru lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Jika polis kamu yang lama punya nilai tunai, kamu juga perlu waspada, karena bisa jadi nilai tunai dari polis yang lama ditarik untuk membayar premi polis baru.
Kamu bisa mengantisipasi hal ini. Ketika nasabah mengajukan upgrade, perusahaan asuransi akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan bahwa underwriter sedang mempertimbangkan permohonan upgrade kamu. Ketika kamu menerima notifikasi, teliti nomor polis yang tertera, apakah nomor polis tersebut masih sama dengan polis lama atau bukan. Jika tidak sama, segera laporkan hal ini ke customer service agar mereka bisa segera menangani kasus ini. Jika polis baru kamu sudah terlanjur terbit dengan nomor berbeda, laporkan juga hal ini dan minta perusahaan asuransi mengganti kerugian yang kamu tanggung. Biasanya, perusahaan asuransi akan memberikan sanksi pada agen nakal seperti ini.
Kamu juga bisa mencegah hal seperti ini dengan membaca dengan teliti setiap formulir atau dokumen yang diberikan agen untuk kamu tanda tangani. Hindari untuk memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang masih kosong, dan jangan sembarangan memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang kamu belum baca dan tidak mengerti isinya.