Jakarta, FORTUNE – Sejumlah ekonom memprediksi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat alias Fed akan menahan suku bunga acuan lebih lama, akibat serangan pesawat drone Iran ke Israel yang mengeskalasi ketegangan di Timur Tengah.
Ekonom dan Guru Besar Universitas Indonesia, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa proyeksi langkah Fed menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50 persen adalah satu dari berbagai efek domino lain yang terjadi, seperti naiknya harga minyak, emas, dan menguatnya dolar AS.
“Ini skenario di mana diperkirakan harga minyak akan naik, production cost naik, inflasi naik dan ini akan memengaruhi pemulihan di AS, memperlambat penurunan suku bunga yang harusnya terjadi di second half of this year," ujar Mari dalam diskusi daring, Senin (15/4).