Ilustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri
Haru menjelaskan sepanjang periode Januari-September 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp289,6 triliun, naik 7,18 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp270,27 triliun. Haru menyatakan penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III-2022.
Kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp256,48 triliun. Dari jumlah tersebut, KPR Subsidi pada kuartal lII-2022 masih mendominasi dengan nilai Rp140,97 triliun, tumbuh 8,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp129,97 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp87,11 triliun pada kuartal III-2022 ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp81,87 triliun.
Haru mengatakan, penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah (non performing loan) Bank BTN terus membaik.
“NPL Gross pada kuartal III tahun 2022 ini berada pada level 3,45 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94 persen. Sedangkan NPL Net sebesar 1,23 persen, turun dari posisi 1,50 persen,” kata Haru.
Kenaikan kredit tersebut, lanjut Haru, juga berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 31,84 persen pada kuartal III-2022 menjadi Rp11,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,75 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,52 persen pada akhir September 2021 menjadi 4,51 persen di kuartal III-2022.