Booth “Mandiri Looping for Life - The Upcycle Spot” di LaLaLa Fest 2025. (Dok. Bank Mandiri)
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri juga masih tumbuh 13 persen YoY menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir kuartal III 2025. Komposisi CASA tetap dominan sebesar 69,3 persen, mencerminkan keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas. Dengan seluruh pencapaian kinerja perusahaan, hingga akhir September 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri turut meningkat 10,3 persen (YoY) mencapai Rp2.563 triliun.
Novita kembali menambahkan, pertumbuhan DPK yang solid didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui Super App Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri. Ketiga platform ini menjadi pilar utama akselerasi digital Bank Mandiri dalam memperluas layanan finansial dan mendorong efisiensi transaksi di seluruh segmen.
Selanjutnya, hingga akhir September 2025, Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna, tumbuh 27 persen (YoY), dengan frekuensi transaksi meningkat 25 persen secara tahunan. Sementara itu, nilai transaksi dari aplikasi ini juga telah mencapai Rp3.220 triliun, naik 10 persen (YoY) dalam sembilan bulan pertama 2025. Lewat kehadiran Livin’ by Mandiri, kini lebih dari 91 persen pembukaan rekening baru di Bank Mandiri telah dilakukan secara digital.
“Livin’ Merchant kami kembangkan sebagai solusi digital yang memperkuat daya saing pelaku usaha. Melalui integrasi sistem pembayaran dan pencatatan transaksi yang efisien, kami berharap digitalisasi ini dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan,” papar Novita.
Sementara itu, Livin’ Merchant telah digunakan oleh sekitar 3 juta pelaku usaha, berhasil tumbuh 35 persen secara tahunan. Platform ini tidak hanya memperluas akses UMKM terhadap pembayaran digital, namun turut membantu pelaku usaha dalam mengelola transaksi secara real-time dan meningkatkan efisiensi operasional.