Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp18,31 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh signifikan 68 persen secara Year-on-Year (YoY).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, kinerja yang prima ini terwujud melalui sejumlah langkah strategis yang menumbuhkan pendapatan non bunga dan memberi value-added bagi nasabah. Ia menjeaskan, pada segmen Business Banking, BNI semakin aktif dalam memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp 1 triliun ke pendapatan non bunga, atau naik 100 persen dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, BNI juga mencatatkan pertumbuhan fee-based income (FBI) sebesar 8,7 persen YoY menjadi Rp 14,8 triliun. Hal ini dicapai dengan melakukan pergeseran pola pertumbuhan FBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast sejalan dengan trend menurunnya transaksi transfer antar bank.
“Laba bersih ini adalah tertinggi sepanjang sejarah dan berada di atas ekspektasi pasar,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (24/1).