Jakarta, FORTUNE - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membukukan laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,46 triliun hingga semester I-2023. Perolehan laba tersebut turun 13 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch menjelaskan bahwa penurunan laba dipengaruhi akibat pencadangan kredit pada kuartal kedua tahun 2023. Hal itu sebagai bagian dari antisipasi BTPN terkait proses restukturisasi nasabah korporasi dan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus COVID-19 dari Pemerintah.
Dengan penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp422 miliar, yang kemudian memengaruhi laba bersih setelah pajak BTPN (konsolidasi). Meskipun, Net Interest Margin (NIM) BTPN masih terjaga di 6,3 persen.
"Bank terus berupaya mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan antisipasi risiko kredit," kata Henoch melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (2/8).