Laba Maybank Indonesia Turun 3,3% menjadi RP1,06 triliun
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) hingga kuartal-III 2021 mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali senilai RP1,06 triliun. Raihan tersebut turun 3,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp1,10 triliun.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menyatakan, penurunan laba disebabkan oleh adanya penyesuaian perhitungan pajak tangguhan atau deferred tax.
"Kami akan tetap disiplin dalam mengelola pertumbuhan bisnis Bank dan senantiasa menerapkan manajemen risiko yang konservatif di tengah kondisi yang menantang," kata Taswin melalui keterangan resmi di Jakarta Minggu (31/10).
Pendapatan Bunga Bersih turun 4,7%
Selain itu, penurunan laba juga dipengaruhi oleh Net Interest Income (NII), atau Pendapatan Bunga Bersih Maybank Indonesia yang turun 4,7 persen (yoy). NII Maybank Indonesia tercatat senilai Rp5,35 triliun pada sembilan bulan pertama 2021. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan kredit yang lebih rendah dan tren yield kredit (loan yield) yang menurun sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia dan restrukturisasi kredit nasabah yang sedang berlangsung akibat pandemi.
Namun demikian, Net Interest Margin (NIM), atau Marjin Bunga Bersih naik 6 basis point menjadi 4,8 persen pada September 2021, didukung oleh turunnya biaya dana (cost of fund). Sedangkan untuk Fee-based income juga turun 14,8 persen pada September 2021, disebabkan oleh menurunnya pendapatan fee transaksi Global Market.
Namun fee terkait Bancassurance bertumbuh 43,2 persen menjadi Rp152 miliar pada September 2021. Secara kuartalan, pendapatan fee naik 4,8 persen menjadi Rp522 miliar per September 2021 dari Rp498 miliar di kuartal sebelumnya.