Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Bank/ Shutterstock.Kevin George
Ilustrasi Bank/ Shutterstock.Kevin George

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah perbankan telah memaparkan kinerja keuangan kuartal I-2023, termasuk bank dengan kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) III seperti Bank OCBC NISP dan Maybank Indonesia. Keduanya mampu membukukan pertumbuhan laba hingga double digit pada tiga bulan pertama 2023. 

Pertumbuhan laba bersih Bank OCBC NISP 65,8 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal-I 2023 menjadi Rp1,03 triliun. Lalu, laba Maybank Indonesia naik 45,7 persen (yoy) menjadi Rp566 miliar pada kuartal I-2023. Apa penopang dari kinerja tersebut?

Pendapatan bunga bersih OCBC NISP tumbuh 25,3 persen, dorong laba

RUPST OCBC NISP Tahun Buku 2021

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan pada situasi perekonomian yang semakin membaik, pihaknya konsisten menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan melangkah secara prudent ke depannya. 

Dia juga menilai pertumbuhan laba Bank OCBC NISP antara lain didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 25,3 persen (yoy) dan penurunan beban cadangan kerugian 51,3 persen (yoy) 

"Tahun ini kami optimis kondisi akan lebih kondusif sehingga ekonomi Indonesia akan bertumbuh. Selanjutnya, kami akan fokus untuk terus mengembangkan layanan keuangan yang inklusif," kata Parwati. 

Pada periode sama, Bank OCBC NISP mencetak peningkatan total kredit 11,6 persen (yoy) menjadi Rp137,6 triliun. Penyaluran kredit Bank OCBC NISP diiringi kualitas yang terjaga dengan tingkat NPL Gross (Kredit Bermasalah Bruto) mencapai level 2,4 persen. 

Namun, Parwati menambahkan Bank OCBC NISP masih terus cermat dalam melihat perubahan yang terjadi, termasuk memperhatikan kondisi perekonomian nasional dan global, tren suku bunga acuan serta inflasi yang terjadi secara reguler.

NIM Maybank Indonesia capai 5,1 persen, dorong laba

Gedung Sentra Senayan Kantor Maybank Indonesia/ Dok Perusahaan

Di sisi lain, laba bersih Maybank Indonesia juga mampu tumbuh 45,7 persen (yoy) pada kuartal I-2023. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan pada komposisi aset produktif, khususnya pembiayaan segmen korporasi dan ritel yang meningkat di tengah membaiknya situasi perekonomian Indonesia. 

“Di tengah tantangan ekonomi global, kami mencatat pertumbuhan pada pembiayaan segmen ritel, UKM dan korporasi seiring dengan daya beli masyarakat yang secara bertahap membaik dan kegiatan bisnis di Indonesia yang telah kembali normal," kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria. 

Selain itu, Maybank Indonesia juga membukukan kenaikan pendapatan fee, terutama dari transaksi global markets (GM) sehubungan dengan kembali bergairahnya pasar, menguatnya kinerja anak perusahaan, dan membaiknya kualitas aset. 

Sehubungan dengan meningkatnya pendapatan komposisi aset bank, net interest income/NII Maybank Indonesia naik 6,7 persen (yoy) dan net interest margin/NIM meningkat 35 bps menjadi 5,1 persen (yoy). 

Sementara itu, di tengah menguatnya pasar sepanjang kuartal pertama 2023, Maybank Indonesia juga membukukan kenaikan pada fee-based income mencapai 20,7 perzen menjadi Rp574 miliar dari Rp475 miliar tahun lalu. 

Kemudian, total kredit Maybank Indonesia tumbuh 7,7 persen pada triwulan pertama 2023 menjadi Rp107,22 triliun dari Rp99,52 triliun pada kuartal pertama 2022. Hal ini didukung pertumbuhan kredit CFS ritel yang tumbuh 14,6 persen (yoy) menjadi Rp40,10 triliun dari Rp34,98 triliun.

Kredit global banking juga tumbuh 11,4 persen (yoy) menjadi Rp39,29 triliun dari Rp35,26 triliun pada periode sama tahun lalu.

Editorial Team