Gedung Sentra Senayan Kantor Maybank Indonesia/ Dok Perusahaan
Di sisi lain, laba bersih Maybank Indonesia juga mampu tumbuh 45,7 persen (yoy) pada kuartal I-2023. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan pada komposisi aset produktif, khususnya pembiayaan segmen korporasi dan ritel yang meningkat di tengah membaiknya situasi perekonomian Indonesia.
“Di tengah tantangan ekonomi global, kami mencatat pertumbuhan pada pembiayaan segmen ritel, UKM dan korporasi seiring dengan daya beli masyarakat yang secara bertahap membaik dan kegiatan bisnis di Indonesia yang telah kembali normal," kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria.
Selain itu, Maybank Indonesia juga membukukan kenaikan pendapatan fee, terutama dari transaksi global markets (GM) sehubungan dengan kembali bergairahnya pasar, menguatnya kinerja anak perusahaan, dan membaiknya kualitas aset.
Sehubungan dengan meningkatnya pendapatan komposisi aset bank, net interest income/NII Maybank Indonesia naik 6,7 persen (yoy) dan net interest margin/NIM meningkat 35 bps menjadi 5,1 persen (yoy).
Sementara itu, di tengah menguatnya pasar sepanjang kuartal pertama 2023, Maybank Indonesia juga membukukan kenaikan pada fee-based income mencapai 20,7 perzen menjadi Rp574 miliar dari Rp475 miliar tahun lalu.
Kemudian, total kredit Maybank Indonesia tumbuh 7,7 persen pada triwulan pertama 2023 menjadi Rp107,22 triliun dari Rp99,52 triliun pada kuartal pertama 2022. Hal ini didukung pertumbuhan kredit CFS ritel yang tumbuh 14,6 persen (yoy) menjadi Rp40,10 triliun dari Rp34,98 triliun.
Kredit global banking juga tumbuh 11,4 persen (yoy) menjadi Rp39,29 triliun dari Rp35,26 triliun pada periode sama tahun lalu.