Lippo Insurance Bakal Diambil Alih oleh Hanwha Life dari Korsel

Jakarta, FORTUNE – PT Lippo General Insurance (Tbk), perusahaan asuransi bagian dari grup Lippo, mengumumkan akan melepas sebagian besar saham kepada PT Hanwha Life Insurance Indonesia, perseroan yang sepenuhnya dikendalikan oleh Hanhwa Life Insurance Co.Ltd, perusahaan asuransi jiwa dari Korea Selatan.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Lippo General Insurance mengatakan PT Inti Anugerah Pertama (IAP) dan PT Star Pacific Tbk (STAR) selaku para pemegang saham perseroan, masing-masing telah meneken perjanjian jual beli bersyarat secara terpisah dengan Hanwha General Insurance dan Hanwha Life Insurance Indonesia, Jumat (1/4).
Informasi tersebut berdasarkan pengumuman negosiasi dari Hanwha Life Insurance Indonesia dan fakta material dari STAR.
Berdasarkan laporan keuangan per 2021, IAP dan STAR masing-masing memegang 65,79 persen dan 19,80 persen saham Lippo General Insurance.
Adapun syarat dan ketentuan yang tercantum di perjanjian jual beli bersyarat tersebut sebagai berikut. Hanwha Life Insurance Indonesia akan membeli 42,79 persen saham IAP di perseroan dan 4,90 persen saham STAR di perusahaan. Sementara, Hanwha General Insurance akan membeli 14,9 persen saham STAR di perseroan.
“Kejadian, informasi, fakta material tersebut di atas tidak menghambat kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha, perseroan,” demikian pernyataan resmi Presiden Direktur Lippo General Insurance, Agus Benjamin, dikutip Selasa (5/4).
Kinerja asuransi Lippo
Lippo General Insurance merupakan perusahaan asuransi dengan sejumlah produk, seperti asuransi kebakaran, asuransi kesehatan baik individu, keluarga, maupun karyawan perusahaan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, dan pelbagai asuransi lainnya.
Menengok laporan keuangan, aset Lippo General Insurance pada tahun lalu tercatat Rp2,92 triliun.
Mereka berhasil membukukan pendapatan premi neto Rp1,68 triliun, atau meningkat 42,4 persen dari Rp1,18 triliun pada 2020. Sedangkan, labanya tumbuh 5,9 persen menjadi Rp98,38 miliar dari sebelumnya Rp92,91 miliar.
Menurut Agus Benjamin, perseroan akan tetap memperhatikan dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan pelaksanaan rencana transaksi pemegang saham.