Jakarta, FORTUNE - Sepak bola lebih dari sekadar cabang olah raga dengan penggemar terbanyak di dunia. Lebih dari itu, ketika dikelola dengan baik maka sepak bola bisa memutar roda perekonomian dan berdampak ke masyarakat. Tak terkecuali BRI Liga 1 musim kompetisi 2022-2023 yang sudah kick off pada Sabtu (23/07).
Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesa (FEB UI) Mohamad Dian Revindo menjelaskan, bergulirnya kembali kasta tertinggi kompetisi sepak bola dalam negeri ini berpotensi menciptakan nilai ekonomi yang besar hingga lebih dari Rp2,7 triliun.
“(Potensi) bisa melebihi Rp2,7 triliun seperti sebelum masa pandemi. Hal ini dikarenakan antusiasme penonton dan fans yang tetap tinggi. Mobilitas masyarakat yang berangsur normal sehingga dapat mendorong penonton datang ke stadion,” kata Dian Revindo melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (4/8).
Dia pun lebih jauh menjelaskan antusiasme publik sepak bola Tanah Air yang luarbiasa terbukti dari tingginya jumlah penonton di stadion sejak dilonggarkannya aturan mobilitas pasca pandemi mereda. Revindo pun menggambarkan secara rinci efek ganda prospek ekonomi Liga 1 dengan berkaca pada data musim kompetisi 2018-2019 sebelum pandemi melanda.