Jakarta,FORTUNE - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai faktor geopolitik dapat memicu volatilitas pasar keuangan. Salah satunya ialah konflik yang saat ini melilit Ukraina dan Rusia, yang diprediksi bakal memicu kekhawatiran investor dan memengaruhi aliran modal asing.
"(Investor mencemaskan) akan terjadinya konflik terbuka dan kenaikan harga komoditas," tulis LPS dalam Laporan Indikator Likuiditas LPS periode Februari 2022, dikutip Selasa (1/3).
Kendati demikian, LPS memandang fundamental ekonomi nasional masih kuat. Hal tersebut seiring dengan langkah kebijakan yang tepat dari pemerintah yang diharapkan dapat mengurangi tekanan likuiditas dari sisi eksternal tersebut.
Menurut LPS, arus modal pada pasar saham dan obligasi pada Januari 2022 mulai mereda seiring meningkatnya optimisme investor akan laju pemulihan perekonomian domestik.
Pada Januari 2022, pasar saham mencatat inflow Rp6,09 triliun, sementara pasar obligasi masih mengalami outflow Rp4,06 triliun.
"Namun demikian, outflow tersebut cenderung mereda dibanding bulan sebelumnya yang mencatat outflow Rp24,99 triliun," demikian bunyi laporan tersebut.