FINANCE

Pembiayaan Baru Melejit, BFI Finance Kantongi Laba Rp508,8 Miliar

Rasio pembiayaan bermasalah BFI tetap terjaga.

Pembiayaan Baru Melejit, BFI Finance Kantongi Laba Rp508,8 MiliarKantor Pusat BFI Finance/Dok BFI Finance
27 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT BFI Finance Tbk berhasil meraih kinerja keuangan yang memuaskan pada kuartal pertama tahun ini dengan meraih laba Rp508,8 miliar, meningkat 28,5 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Perusahaan pembiayaan itu menyatakan nilai tersebut merupakan pencapaian laba bersih kuartalan tertinggi. 

Pertumbuhan laba tersebut bertopang pendapatan pada periode sama yang meningkat 39,0 persen menjadi Rp1,6 triliun. Kenaikan ini didukung oleh realisasi pembiayaan baru yang melambung 53,9 persen menjadi Rp6,3 triliun. 

Menurut Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, kondisi perekonomian tahun ini lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Meski ada isu mengenai kenaikan suku bunga, serta krisis bank di Amerika Serikat dan Eropa, industri pembiayaan dan perbankan di dalam negeri masih tetap bertenaga. 

Dia menyatakan aktivitas perekonomian nasional meningkat tecermin dari kenaikan sisi konsumsi dan investasi, serta diperkuat keputusan pemerintah untuk mengakhiri tanggap darurat pandemi. 

“Optimisme ini tercermin dari tetap tingginya permintaan pembiayaan baru yang diikuti dengan likuiditas perbankan dan pasar modal yang baik sehingga memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan pembiayaan maupun sumber pendanaan perusahaan,” kata Sudjono dalam rilis pers yang dikutip Kamis (27/4). 

Kinerja pembiayaan

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono dalam acara media luncheon yang digelar di Jakarta (6/9)

Menurut Sudjono, sebagian besar portofolio pembiayaan berdasarkan jenis asetnya masih berasal dari pembiayaan kendaraan roda empat dengan nominal piutang yang dikelola sebesar Rp15,2 triliun, atau setara dengan 67,5 persen dari total piutang yang dikelola sebesar Rp22,5 triliun.

Komposisi piutang yang dikelola terbesar lainnya adalah pembiayaan alat berat dan mesin 12,8 persen, pembiayaan kendaraan roda dua 12,5 persen, dan sisanya merupakan pembiayaan properti, pembiayaan berbasis syariah, serta pembiayaan dari anak usaha yang berkontribusi 7,2 persen terhadap piutang yang dikelola. 

Per 31 Maret 2023, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) pada level bruto mencapai 1,06 persen dan neto 0,43 persen dengan cakupan penyisihan 3,8 kali. Piutang pembiayaan bersih terkumpul Rp21,4 triliun atau meningkat 45,0 persen dibandingkan dengan periode kuartal satu tahun lalu. 

“BFI Finance terus melanjutkan tren positif di tahun 2023 ini, dan kami optimis dapat melanjutkan tren ini dengan tetap menjaga kualitas aset yang baik dan pencadangan yang memadai, sambil melanjutkan proses transformasi bisnis dan mitigasi risiko melalui tata kelola yang baik,” ujar Sudjono. 

Guna mengamankan kebutuhan modal kerja selama tahun ini, BFI Finance telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan beberapa bank terkemuka di Tanah Air. Selain itu perusahaan kembali menerbitkan obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan setelah sempat vakum pada tahun lalu. 

Tahun ini ada dua obligasi berkelanjutan yang diterbitkan dengan nilai emisi Rp2,7 triliun. Obligasi tersebut masing-masing PUB V tahap III sebesar Rp1,1 triliun dan PUB V tahap IV sebesar Rp1,6 triliun.

“Hal ini membantu mengamankan posisi likuiditas perusahaan,” katanya. 

Related Topics