Jakarta, FORTUNE - Risiko keamanan data masih menjadi kekhawatiran masyarakat di tengah maraknya pemain baru industri bank digital. Risiko kejahatan seperti identity fraud seakan mengintai masyarakat dalam verifikasi data untuk pendaftaran akun di bank digital.
Berdasarkan survei FICO mengenai "Consumer Survey Indonesia: Why do financial institutions need to check your identity? 2021", sekitar 71 persen masyarakat Indonesia menyadari verifikasi identitas perlu dilakukan untuk melindungi data mereka.
Namun demikian, berbagai survey nasabah di Eropa dan AS juga menunjukkan bahwa proses verifikasi yang terlalu lama akan membuat calon nasabah meninggalkan proses.
Untuk itu, proses verifikasi nasabah menjadi sangat krusial untuk dijadikan daya tarik dan faktor pertumbuhan bisnis. Terlebih pada bank digital yang semua proses dapat dilakukan tanpa tatap muka dan dukungan kantor cabang.
"Dengan adanya inovasi teknologi, keamanan dan user experience yang seamless dapat berjalan beriringan sehingga mendorong hadirnya digital trust, atau kepercayaan pengguna dan meningkatkan penggunaan platform digital," kata Co-Founder dan CEO VIDA Sati Rasuanto melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (30/6).