Modal kerja ini dapat berubah karena beberapa perubahan yang mungkin mempengaruhinya. Fluktuasi aset dan kewajiban biasanya dapat mempengaruhi nilai modal kerja bersih. Melansir laman klikpajak.id, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi modal kerja bersih Anda.
1. Tingkat Perputaran Stok
Faktor pertama adalah tingkat perputaran stok. Semakin cepat perputaran persediaan maka semakin rendah biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Di sisi lain, saham yang berputar terlalu lama meningkatkan biaya dan mempengaruhi nilai modal kerja perusahaan.
2. Pendapatan Perusahaan
Faktor kedua adalah pendapatan perusahaan. Pendapatan yang dapat dihasilkan perusahaan juga mempengaruhi nilai modal kerja bersihnya. Keuntungan dari kegiatan tenaga kerja perusahaan meningkatkan aset lancar, sehingga selisih antara aset dan kewajiban semakin besar.
3. Penjualan Saham Perusahaan
Faktor ketiga adalah penjualan saham perusahaan. Ada juga variabel lain yang bisa menambah modal: penjualan saham. Perusahaan yang menjual saham dapat menerima tambahan modal dari kegiatan tersebut. Tentunya hal ini juga mempengaruhi nilai aset perusahaan.
4. Penjualan Aset Tetap Perusahaan
Faktor keempat adalah penjualan aset tetap perusahaan. Aset beberapa perusahaan mungkin tidak produktif atau bernilai ekonomi rendah. Anda juga dapat membuang aset tetap tersebut sebagai ganti biaya operasional perusahaan. Dana yang dihasilkan juga dapat menjadi modal kerja dan dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan.
Demikian informasi mengenai working capital, pengertian dan perannya dalam perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa working capital adalah modal kerja bersih. Working capital dikatakan baik jika nilainya positif dibandingkan jika nilainya negatif. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.