Mengenal Administered Prices dalam Ekonomi: Pengertian dan Jenis

Jakarta, FORTUNE – Badan Pusat Statistik (BPR) baru saja merilis data inflasi Oktober 2022 yang mencapai 5,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), atau turun ketimbang 5,95 persen pada bulan sebelumnya.
Data BPS menunjukkan inflasi diatur pemerintah (administered prices)—yang memiliki andil terhadap inflasi umum sebesar 2,5 persen—tercatat mencapai 13,28 persen, dan dianggap sama dengan September saat pemerintah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Inflasi umum pada periode sama ditopang pula oleh inflasi harga bergejolak yang mencapai 9,02 persen, dan inflasi inti 3,31 persen.
Jadi, apa itu sebenarnya administered prices? Bagaimana dampak barang dan jasa yang harganya diatur ini terhadap perekonomian? Berikut penjelasannya.
Pengertian administered prices
Barang dan jasa yang harganya diatur oleh pemerintah, atau kerap dikenal dengan administered prices, merupakan salah satu aspek pembahasan dalam ekonomi. Biasanya, komoditas barang maupun jasa yang nilainya ditetapkan ini merupakan barang yang harus dipenuhi dalam kehidupan masyarakat secara umum.
Dikutip dari Investopedia, administered prices ini berlawanan dengan hukum penawaran dan permintaan yang sesuai mekanisme pasar. Jadi, dalam hal ini, harga barang dan jasa itu tidak ditentukan melalui proses penemuan harga di pasar.
Senada, Bank Indonesia (BI) mendefinisikan istilah tersebut merujuk kepada harga jasa atau barang yang sudah diatur oleh pemerintah, seperti harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik.
Meski umumnya diatur oleh pemerintah, administered prices ini dalam beberapa kasus diatur oleh suatu perusahaan. Tidak jarang perusahaan mampu melakukan monopoli atas harga sebuah barang, serta mengaturnya sendiri. Perseroan itu biasanya menguasai pangsa pasar sebuah produk barang atau jasa.
Berikut contoh beberapa produk yang mengalami pengaturan harga, sebagaimana dikutip dari laman cermati.com. Barang yang diattur harganya ini demi mengendalikan nilai jual di sisi konsumen serta keuntungan di sisi produsemn. Beberapa contoh produk tersebut adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari laman cermati.com.
- BBM
- Gas
- Listrik
- Air
- Beras
- Internet