Jakarta, FORTUNE – Minat investor terhadap aset kripto menunjukkan momentum positif. Data OJK Oktober 2025, mencatat nilai transaksi bulanan naik 27,64 persen menjadi Rp49,28 triliun. Sedangkan, jumlah investor telah mencapai 18,61 juta per September.
Selain pasar yang terus bertumbuh, kripto juga mulai bersinggungan dengan sektor travel. Crypto tourism merujuk pada konsep perjalanan ke negara atau destinasi yang memfasilitasi pembayaran kripto, mengadopsi blockchain untuk layanan wisata, atau menyelenggarakan aktivitas komunitas terkait kripto. Dampaknya mulai terasa dalam preferensi wisatawan modern, terutama generasi digital yang mengutamakan fleksibilitas dan inovasi.
Tren ini memperlihatkan bagaimana adopsi crypto turut membentuk preferensi wisatawan global.
Sejalan dengan tren ini, aplikasi perdagangan aset kripto, PINTU memperluas edukasi dan literasi aset digital ke sektor non keuangan. Melalui program Pintu Goes to Office, perusahaan menyambangi tiket.com, Online Travel Agent (OTA) di Indonesia, untuk memperkenalkan pemahaman teknologi blockchain dan aset kripto kepada ekosistem talenta digital di industri travel.
Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, menuturkan bahwa tiket.com menjadi perusahaan kelima yang dikunjungi sepanjang 2025 dan perusahaan non-keuangan pertama yang terlibat dalam program ini.
“Ini kunjungan yang penting bagi kami karena memperluas jangkauan edukasi kripto ke sektor di luar keuangan. Kolaborasi seperti ini semakin relevan mengingat inovasi crypto berdampak pada berbagai industri, termasuk travel,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12).
Sebagai perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD), PINTU memiliki tanggung jawab menyediakan edukasi komprehensif kepada berbagai sektor industri.“Kripto bersifat universal. Misi kami adalah memperluas pemahaman masyarakat dengan latar belakang industri apa pun—termasuk travel—mengenai manfaat dan risiko teknologi ini.”
People Experience & Communication Senior Manager, Tio Manik, menambahkan inisiatif ini sangat sejalan dengan komunitas internal perusahaan, termasuk investment club yang menaungi karyawan yang berminat pada dunia investasi.
“Kedatangan PINTU memberikan wawasan langsung dari pelaku industri, sehingga antusiasme karyawan—khususnya di investment club—sangat tinggi,” ungkapnya.
