Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi Kripto (unsplash.com/ Pierre Borthiry Peiobty)

Jakarta, FORTUNE - Sekitar empat tahun sekali, para investor aset kripto menemui fenomena yang dinamakan dengan Halving Day Bitcoin. Dalam industri aset kripto yang penuh dengan volatilitas dan potensi keuntungan yang besar, halving day merupakan peristiwa yang sangat dinantikan dan menjadi kunci kesuksesan untuk para investor aset kripto. 

Halving day adalah peristiwa di mana hadiah (reward block) dalam protokol kripto mengalami pengurangan sebesar setengah atau 50 persen. Hal ini berarti bahwa jumlah koin baru yang dibuat sebagai hadiah bagi penambang (miners) dikurangi separuhnya.

Halving day dalam aset kripto dilakukan pertama kali oleh Bitcoin. Halving day pertama yang terjadi pada aset kripto Bitcoin pada tahun 2012 yang ditandai dengan pengurangan reward bagi para penambang Bitcoin menjadi 25 bitcoin.

Selanjutnya, pada halving day kedua pada 2016, reward berkurang menjadi 12,5 bitcoin. Halving day yang ketiga pada 11 Mei 2020, reward para penambang dikurangi menjadi 6,25 BTC. Jika tetap mengikut histori halving, maka halving berikutnya akan terjadi pada 2024 mendatang dengan reward penambang menjadi 3,125 BTC.

Halving day ditunggu para investor

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan halving day Bitcoin ditunggu oleh para investor karena mampu meningkatkan kondisi pasar karena Bitcoin masih jadi penggerak utama dalam market aset kripto.

Proses halving dilakukan untuk mengendalikan laju penambahan Bitcoin baru dan menjaga agar pasokan Bitcoin yang beredar tetap terjaga, sehingga terhindar dari inflasi. Penurunan reward pada halving day akan Bitcoin menjadi lebih langka.

Saat ini, Bitcoin yang tersedia sebanyak 91 persen di seluruh dunia dengan jumlah sekitar 19 juta Bitcoin dan supply Bitcoin telah ditetapkan sebanyak 21 juta Bitcoin yang diperkirakan akan selesai ditambang pada 2140 mendatang.

“Sesuai dengan prinsip ekonomi, berkurangnya produksi Bitcoin dan meningkatnya permintaan Bitcoin akan meningkatkan harga Bitcoin membuat investor harus bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan Bitcoin,” kata Panji dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (9/7).

Data historis menunjukkan setelah halving day tahun 2016, Bitcoin mencapai all-time high (ATH) baru pada Desember 2017, dengan harga mencapai sekitar US$20.000. Kemudian, saat halving day tahun 2020, Bitcoin mencapai ATH baru pada bulan April 2021, dengan harga sekitar US$64.000. Nilai ini meningkat sebesar lebih dari 200 persen dari ATH sebelumnya.

Peluang keuntungan saat halving day

Editorial Team

Tonton lebih seru di