Shutterstock/Luis A. Orozco
Nilai tukar valuta pasti akan mengalami perubahan setiap waktu, baik itu meningkat atau menurun. Dikutip dari idxchannel, sedikitnya ada lima faktor yang berpengaruh pada kurs:
1. Inflasi
Hal utama yang memengaruhi inflasi adalah perdagangan internasional yang juga mampu mengubah nilai valuta asing. Saat tingkat inflasi sebuah negara tinggi, harga produk di negara tersebut akan meningkat sehingga membuat permintaan berkurang dan menurunkan aktivitas ekspor yang secara tidak langsung menurunkan nilai tukar valuta lokal.
2. Perbedaan dari tingkat suku bunga
Saat terjadi perubahan pada suku bunga di sebuah negara, arus modal internasionalnya juga akan terpengaruh. Peningkatan suku bunga negara mampu mendorong masuknya modal asing sehingga mampu menguatkan nilai tukar valuta lokal.
3. Aktivitas neraca pembayaran
Saat neraca pembayaran sifatnya aktif, hal tersebut bisa mendorong permintaan dari debitur asing dan meningkatkan nilai tukar valuta lokal. Sebaliknya, saat neraca pembayaran bersifat pasif, debitur di dalam negeri akan menjual semua aset menggunakan valuta asing dan menurunkan nilai valuta lokal.
4. Kontrol Pemerintah
Selain itu, kebijakan pemerintah juga mampu memengaruhi pergerakan kurs, misalnya pembatasan barang impor yang mampu membuat permintaan valuta asing menurun. Saat hal tersebut terjadi, nilai tukar mata uang negara tersebut akan menguat. Karenanya, pemerintah perlu mengambil kebijakan secara akurat guna menjaga kestabilan kurs valuta lokal.
5. Aliran Modal Keluar
Faktor yang terakhir adalah aliran modal keluar, yakni capital outflow atau modal yang keluar dari sebuah negara untuk melunasi utang maupun memenuhi keperluan negara. Semakin tinggi modal yang dikeluarkan, kurs valuta lokal akan semakin menurun, begitu pun sebaliknya.