Jakarta, FORTUNE - Perekonomian global masih dihantui ketidakpastian, dan membawa ancaman bagi perekonomian Indonesia. Bahkan, menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dunia harus bersiap-siap untuk menghadapi reflasi.
Apa maksudnya? Menurut Perry, ancaman reflasi secara global saat berpangkal pada dua hal: bayangan resesi, dan membubungnya inflasi.
"Ada risiko stagflasi: pertumbuhannya stuck turun, namun inflasinya tinggi. Bahkan [ada lagi] istilahnya reflasi, risiko resesi dan tinggi inflasi," kata Perry saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (21/11).
Perry menambahkan inflasi tinggi akan membuat bank sentral mengerek suku bunga acuan mereka sebagai upaya mengerem konsumsi. Hal tersebut menyeret perekonomian memasuki wilayah suku bunga tinggi, yang kemungkinan akan berlangsung hingga tahun depan.
Tahun ini inflasi dunia diperkirakan mencapai 9,2 persen, menurut Bank Indonesia, yang di antara penyumbang tertingginya adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.